Gambar Sampul Prakarya dan Kewirausahaan Modul · h_Bab 8 Bisa Hitung Biar Untung
Prakarya dan Kewirausahaan Modul · h_Bab 8 Bisa Hitung Biar Untung
-

23/08/2021 08:37:53

SMA 11 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

ii

BISA HITUNG BIAR UNTUNG

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

(KERAJINAN)

KELAS

XI

P

ENYUSUN

Trada Lardiatama

,

S.Kom

SMAS HelloMotion

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

iii

DAFTAR ISI

PENYUSUN

................................

................................

................................

................................

....................

ii

DAFTAR ISI

................................

................................

................................

................................

..................

iii

GLOSARIUM

................................

................................

................................

................................

.................

iv

PETA KONSEP

................................

................................

................................

................................

...............

v

PENDAHULUAN

................................

................................

................................

................................

..........

1

A.

Identitas Modul

................................

................................

................................

................................

...

1

B.

Kompetensi Dasar

................................

................................

................................

..............................

1

C.

Deskripsi Singkat Materi

................................

................................

................................

.................

1

D.

Petunjuk Penggunaan Modul

................................

................................

................................

........

2

E.

Materi Pembelajaran

................................

................................

................................

........................

2

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

................................

................................

................................

............

3

A.

Tujuan Pembelajaran

................................

................................

................................

.......................

3

B.

Uraian Materi

................................

................................

................................

................................

.......

3

C.

Rangkuman

................................

................................

................................

................................

...........

7

D.

Penugasan Mandiri

................................

................................

................................

............................

7

E.

Latihan Soal

................................

................................

................................

................................

...........

8

F.

Penilaian Diri

................................

................................

................................

................................

......

14

KEGIATAN PEMBELA

JARAN 2

................................

................................

................................

..........

15

A.

Tujuan Pembelajaran

................................

................................

................................

.....................

15

B.

Uraian Materi

................................

................................

................................

................................

.....

15

C.

Rangkuman

................................

................................

................................

................................

.........

17

D.

Penugasan Mandiri

................................

................................

................................

..........................

17

E.

Latihan Soal

................................

................................

................................

................................

.........

18

F.

Penilaian Diri

................................

................................

................................

................................

......

19

EVALUASI

................................

................................

................................

................................

....................

20

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN EVALUASI

................................

................................

...

18

DAFTAR PUSTAKA

................................

................................

................................

................................

..

19

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

iv

GLOSARIUM

Break even point

(BEP)

:

S

uatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam

operasinya tidak memperoleh keuntungan dan

tidak menderita

kerugian.

Fixed Cost (biaya

tetap)

:

B

iaya yang tidak berubah meskipun volume produksi berubah.

Variabel Cost

(biaya variabel)

:

B

iaya yang berubah

-

ubah sebanding dengan volume atau jumlah

produk yang dihasilkan.

Selling Price

:

H

arga

jual per unit barang yang telah diproduksi.

Laba

:

Keuntungan

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

v

PETA KONSEP

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

1

PENDAHULUAN

A.

Identitas Modul

Mata Pelajaran

:

Prakarya dan Kewirausahaan

Kelas

:

XI (Sebelas)

Alokasi Waktu

:

2

Pertemuan/Tatap Muka

Judul Modul

:

Bisa Hitung Biar Untung

B

.

Kompetensi Dasar

3.

8

Memahami

perhitungan titik impas

(Break Even Point)

usaha kerajinan dari

bahan limbah berbentuk bangun ruang

.

4.

8

Menghitung titik impas

(Break Even Point)

usaha kerajinan dari bahan limbah

berbentuk bangun ruang

C

.

Deskripsi

Singkat Materi

Mungkin kalian pernah berpikir dalam membangun sebuah usaha tujuan utamanya

adalah mendapatkan keuntungan, bagaimana cara memperoleh keuntungan dalam

usaha? sampai kapan kalian dapat merasakan keuntungan dan mengembalikan modal

yang dahulu d

ikeluarkan?. Semua pengusaha pasti ingin mendapatkan keuntungan

dari apa yang mereka jual dan layani, namun apakah semua yang berhubungan dengan

usaha selalu membicarakan keuntungan? sebagai catatan bahwa tujuan utama menjadi

pengusaha bukan hanya untuk me

ncari untung semata namun juga dapat memberikan

produk dan layanan terbaik kepada pelanggan/konsumen kita.

.

Modul ini selain

berfungsi sebagai pendamping buku teks pelajaran (BTP) atau buku sekolah elektronik

(BSE) juga dapat digunakan sebagai media penduk

ung dan latihan dalam

menetapkan

harga jual produk kalian, strategi penentuan harga serta menghitung keuntungan dan

titik impas/

Break Even Point

.

Materi dalam modul ini mengulas

informasi

segala sesuatu dalam

menghitung harga

produk dan usaha

meliputi pro

ses

penentuan harga jual

, memilih

strategi penentuan

harga

yang tepat, administrasi

keuangan

usaha serta b

agaimana

menghitung

keuntungan dan titik impas/

break even point

usaha

kalian.

Dalam

memelajari

dan menggunakan modul ini kalian harus cermat dalam membaca

dan

memelajari

materi

, karena setiap bagian dalam modul berisi langkah

-

langkah

dalam

merencanakan dan memulai usaha kalian

dalam memanfaatkan limbah barang

berbentuk bangun ruang

. Semoga kalian d

apat menerapkan modul ini sehingga dapat

bermanfaat bagi kehidupan kalian.

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

2

D.

P

etunjuk Penggunaan Modul

Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunan Modul ini adalah:

Memelajari

modul Bangun

Brand

-

mu Sendiri sangat disarankan untuk dilakukan

secara berurutan dan sistematis. Dimana modul ini terdiri atas

2

Kegiatan

Pembelajaran yaitu (a) Temukan Idemu (b) Masalah adalah Peluang

dan

(c) Susun

Manual

Brand

-

mu, merupakan materi yang berkesinambungan se

hingga harus

dipelajari secara berurutan.

1.

Membaca dengan seksama setiap bagian modul mulai dari peta konsep hingga

materi pembelajaran dan pahami isinya.

2.

Setelah membaca dan

memelajari

materi pembelajaran,

kerjakan soal latihan dan

penugasan.

3.

Lakukan

penilaian diri

.

4.

Kerjakan soal evaluasi di akhir materi

sebagai tolak ukur pencapaian pemahaman

kalian tentang maeri dalam modul ini.

5.

Menggunakan alat, bahan dan media sesuai yang tercantum pada setiap

penugasan.

6.

Menggunakan berbagai referensi yang mendukun

g atau terkait dengan materi

pembelajaran.

7.

Meminta bimbingan guru jika merasakan kesulitan dalam memahami materi

modul.

8.

Setelah mampu menyelesaian 80% dari semua materi dan penugasan, maka kalian

dapat dikatakan TUNTAS belajar modul ini

dan segera wujudkan

usahamu

.

E.

Materi Pembelajaran

Modul ini terbagi menjadi

2

kegiatan pembelajaran

dan

di dalam

nya

terdapat uraian

materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.

Pertama

:

Atur Modal biar nggak Gagal

!

Memelajari

pengertian dan manfa

a

t titik

impas/

Break even point

hingga

strategi dalam menetapkan harga jual produk usaha kerajinan berbentuk

bangun ruang.

Kedua

:

Harga pas menuju titik impas

Memelajari

apa saja

komponen perhitungan titik impas/

break even point

dan bagaimana cara menghitung

titik impas/

break even point

usaha kalian.

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

3

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Atur Modal biar nggak Gagal

A.

Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan

kalian dapat

menentukan harga pokok

penjualan produk kalian dan memahami strategi penentuan harga jual produk.

Dalam

hal ini dapat dikaitkan dengan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun

ruang.

B.

Uraian Materi

Pengertian

Break Even Point

/Titik Impas

Mau

berhasil kok takut gagal! Kuno!, sepintas ucapan tokoh wirausahawan ternama

Bob Sadino begitu menohok dan berhasil menggelitik hati kita dalam membangun

sebuah usaha. Namun apakah kegagalan tidak dapat diminimalisir? Apakah kegagalan

justru dapat membuat k

ita semakin menguatkan tekad kita dalam menjalani sebuah

bisnis dan usaha?.

sebagai seorang wirausaha ataupun calon wirausaha kalian harus

dapat memperhitungkan segala bentuk kemungkinan yang akan terjadi, salah satunya

adalah memperhitungkan adanya titik i

mpas

(

Break Even Point

).

Break even point

yang

kemudian disingkat BEP

dapat diartikan

sebagai suatu titik atau keadaan dimana

sebuah usaha di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita

kerugian atau dengan kata lain pada keadaan itu k

euntungan atau kerugiaan sama

dengan nol. Jika sebuah usaha dalam proses penjualannya hanya cukup untuk menutup

biaya

variable

dan sebagian biaya tetap, maka usaha tersebut menderita kerugian

begitupun sebaliknya. Lalu apa yang dimaksud dengan biaya variab

le dan biaya tetap?

Apa saja komponennya? Mari kita bahas satu persatu.

Sebelum kita masuk ke materi lebih jauh maka kalian harus mengetahui dahulu

manfaat yang didapat ketika kita melakukan perhitungan BEP

, manfaat tersebut antara

lain:

1.

Sebagai alat

perencanaan dalam menghasilkan laba produksi

2.

Sebagai bahan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan serta

hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat

penjualan.

3.

Sebagai alat dalam mengevaluasi laporan laba dari sebuah usaha s

ecara

keseluruhan

4.

Sebagai alat pelaporan yang mudah dibaca dan dimengerti.

Berikut ini adalah beberapa pengertian BEP atau Definisi BEP

(Break

-

even Point)

menurut para ahli.

Pengertian BEP menurut Yamit (1998:62),

Break Even Point

atau BEP dapat

diartikan

sebagai suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total

biaya (TR=TC).

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

4

Pengertian BEP menurut Mulyadi (1997:72),

impas adalah suatu keadaan dimana

suatu usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi, dengan kata lain suatu

usaha dik

atakan impas jika jumlah pendapatan

(revenue)

sama dengan jumlah biaya,

atau apabila laba kontribusi hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja.

Pengertian BEP menurut Simamora (2012:170),

BEP atau titik impas adalah

volume penjualan dimana jumla

h pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak ada

laba maupun rugi bersih.

Pengertian BEP menurut Garrison (2006:335),

Break even point

adalah tingkat

penjualan dimana laba sama dengan nol, atau total penjualan sama dengan total beban

atau titik dimana tota

l margin kontribusi sama dengan total beban tetap.

Pengertian BEP menurut Hansen dan Mowen (1994:16),

”Break Even Point is where

total revenues equal total costs, the point is zero profits”

atau dalam bahasa Indonesia

dapat diterjemahkan menjadi

Break even

point

adalah di mana total pendapatan biaya

total yang sama, intinya adalah nol keuntungan.

Pengertian BEP menurut Harahap (2004),

Break even point

adalah suatu kondisi

perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian artinya semua biaya

biay

a yang telah dikeluarkan untuk operasi produksi bisa ditutupi oleh pendapatan

dari penjualan produk.

Komponen Perhitungan Titik Impas (

Break Even Point

)

Break even point

memiliki beberapa komponen

-

komponen pendukung sebagai dasar

perhitungan, komponen

perhitungan tersebut meliputi:

1.

Fixed Cost

(Biaya Tetap)

Komponen ini merupakan biaya yang memiliki nilai tetap atau konstan

(tidak

berubah)

walaupun ada maupun tidak ada dalam sebuah kegiatan produksi.

Dalam sumber lain dijelaskan

Fixed Cost

merupakan

biay

a atau pengeluaran bisnis

yang tidak tergantung pada perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan.

Contoh biaya

fixed cost

adalah biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin

, uang

sewa gedung, pajak bangunan, dan asuransi yang dibayar setiap bulanan a

tau

tahunan. Biaya

-

biaya tersebut tetap ada atau harus dibayar meskipun

perusahaan sama sekali tidak menghasilkan

output

barang atau jasa.

2.

Variable Cost

(Biaya Variabel)

Komponen ini merupakan biaya per

unit

yang sifatnya dinamis tergantung dari

tindakan

volume produksinya. Jika produksi yang direncan

akan meningkat,

berarti

variable

cost

pasti akan meningkat. Berbeda dengan

Fixed Cost

,

Variable

Cost

merupakan

biaya yang tidak perlu dibayar apabila perusahaan tidak

menghasilkan

output

sama sekali. Atau deng

an kata lain, Biaya Variabel adalah

biaya atau pengeluran yang dapat berubah apabila jumlah barang dan jasa yang

dihasilkannya juga berubah (berubah naik atau turun).

Contoh biaya ini yaitu

biaya bahan baku, biaya listrik.

Contoh kasus untuk kedua biaya

tersebut:

Perusahaan XXYY memiliki biaya tetap untuk sewa gedung sebesar Rp. 50 juta per

bulan yang digunakan untuk memproduksi kotak makanan. Jika perusahaan tidak

dapat memproduksi kotak makanan untuk bulan tersebut, perusahaan tetap saja

harus membayar

Rp. 50 juta yang digunakan untuk sewa gedung ini. Di sisi lain,

apabila perusahaan berhasil memproduksi 2 juta kotak makanan, biaya sewa

gedung ini tetap sama yaitu Rp. 50 juta juga. Sedangkan biaya Variabel akan

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

5

berubah dari 0 menjadi 200 juta (contohnya

biaya variabel Rp. 100 per 1 unit

kotak makanan).

3.

Selling Price

Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.

Strategi Penetapan Harga

Jual

Sebagai seorang yang baru merintis sebuah usaha dan minim akan

pengalaman, kalian

mungkin mengalamai kesulitan untuk dapat menentukan harga jual produk yang pas

dan tepat. Jika kalian terlampau tinggi dalam menentukan harga kemungkinan

penjualan akan tidak berjalan baik atau mungkin banyak konsumen yang tidak ingin

m

embeli produk kalian. Namun tetap ada hal yang dapat produk kalian laku walaupun

dipatok dengan harga tinggi, apakah hal itu? dua hal itu adalah Kualitas dan juga

Popularitas. Tidak dapat dipungkiri bahwa pepatah lama mengatakan "ada harga ada

rupa", diman

a kualitas menjadi hal yang tidak dapat ditawar ketika konsumen harus

merogoh koceknya dalam jumlah besar. Popularitas juga sebuah penentu untuk

mendongkrak harga produk dalam harga tinggi tanpa adanya penawaran, masalahnya

dalam hal ini apakah kalian suda

h cukup terkenal untuk dapat menentukan harga

produk kalian setingi langit? Lalu cara apa yang harus kalian gunakan dalam

menentukan harga jual produk kalian? Mari kita bahas bersama strategi penetapan

harga yang dapat kalian gunakan.

1.

Mark Up Pricing

Metode ini dilakukan dengan cara menambahkan beberapa persen harga dari

pembelian bahan baku kemudian baru mengkalkulasi modal yang dibutuhkan

sebelum mendapatkan markup pricing

-

nya dimana hasil prosentase yang akan

menjadi jumlah keuntungan yang kalian pe

roleh.

Contoh:

Rumus:

Harga Jual= Bahan Baku Modal + (Bahan Baku Modal x Markup)

Misalnya, kamu ingin memiliki usaha kerajinan dengan bahan baku limbah

berbentuk bangun ruang Rp. 10ribu/pcs. Markup yang ingin tambahkan adalah

20%. Maka keuntungan yang bi

sa didapatkan adalah,

Harga Jual= Rp. 10.000 + (Rp. 10.000 x 20%)

Harga Jual= Rp. 12.000/pcs

Dalam kasus tersebut kalian akan mendapatkan keuntungan sekitar Rp.2000

apabila ingin mendapatkan markup sekitar 20%.

2.

Margin Pricing

Berbeda dengan Markup yang menggunakan prosentase untuk mendapatkan

keuntungan, Margin Pricing merupakan metode dengan menentukan terlebih

dahulu berapa besar produk yang akan dijual. Setelah itu kalian dapat

menggunakan rumus perhitungannya untuk menentuk

an berapa besar profit

yang ingin diambil.

Contoh:

Margin= (Harga Jual

Harga Modal)/Harga Jual

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

6

Misalnya, kamu ingin memiliki usaha kerajinan dengan bahan baku

limbah

berbentuk bangun ruang dengan modal Rp. 15 ribu dan ingin menjualnya seharga

Rp. 50 ribu perbuah. Apakah keuntungan yang diambil terlalu besar atau tidak?

masukkan saja ke dalam rumus yang telah disiapkan di atas.

Margin= (50.000

15.000)/ 50.000

Margin= 0,7 atau 70%

Dilihat dari hasilnya, keuntungan yang akan kalian dapat dalam setiap produk

adalah 70%. Jika menurut kalian hasil ini terlalu besar, kalian dapat merubah

profir yang dihasilkan tidak lebih dari 50% dari harga modal awal. Kenapa?

kar

ena biasanya memang profit normal sebuah produk tidak lebih dari angka

tersebut.

3.

Value Based Pricing

Value Based Pricing

merupakan cara menentukan harga jual sebuah produk yang

unik, dimana kalian memberikan harga sesuai dengan nilai yang didapatkan oleh

pelanggan. Dengan kata lain, pelanggan yang berhak untuk menentukan

seberapa mahal barang tersebut, atau

willing to pay

(WTP). Masalahnya, setiap

pelanggan pasti memiliki WTP yang berbeda

-

beda. Lantas, apa yang harus

dilakukan?

Memang sangat sulit bagi se

buah pemilik usaha untuk menggunakan metode ini.

Biasanya, ada dua cara yang mereka tempuh, yang pertama adalah melakukan

riset terhadap beberapa responden. Setiap responden akan memberikan

penilaian dan juga harga terhadap produk yang tengah dirilis. Cara

kedua adalah

dengan memberikan harga tinggi secara langsung.

Para pelanggan sendiri biasanya akan rela untuk membayar mahal sebuah

produk berdasarkan beberapa hal, kualitas produk, populatiras dan kelangkaan.

Ketiga alasan tersebut merupakan alasan beber

apa brand memilih untuk

menjual produk mereka secara limited alias terbatas. Semakin langka sebuah

produk, semakin mahal juga harga yang akan diberikan.

4.

MSRP

(Manufacturer Suggested Retail Price)

Manufacturer Suggested Retail Price merupakan harga produk

yang biasanya

sudah disarankan oleh sang pemilik kepada pelanggannya. Di Indonesia, kamu

bisa mengenalnya dengan tulisan “harga eceran yang disetarakan”. Biasanya,

MSRP hanya digunakan untuk perusahaan manufakturing, salah satunya adalah

otomotif atau kend

araan bermotor. Namun, apakah MSRP dapat berubah

walaupun harganya sudah ditentukan?

Dalam beberapa kasus, ada beberapa retailer yang dengan sengaja menaikkan

harga produk walaupun terpasang label MSRP. Sebenarnya, tidak ada aturan

yang melarang harga diu

bah. Terlebih lagi, permintaan pasar yang sedang

meninggi namun produknya terbatas alias sudah hampir habis. Ada juga

beberapa retailer yang menjual produk lebih murah dari MSRP karena stok yang

terlampau banyak.

5.

Keystone Pricing

Keystone Pricing

merupaka

n sebuah metode dimana seorang usahawan/retailer

melipat

gandakan harga modal dari produk yang akan dijual kepada pelanggan.

Misalnya, kalian membeli sebuah asbak dengan modal Rp. 20 ribu tetapi

menjualnya dengan

margin

keuntungan 100%. Jadi, pelanggan kam

u harus

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

7

membayarnya dengan harga Rp. 40 ribu. Apakah cara ini diperbolehkan dan

umum digunakan?

Keystone pricing

merupakan cara kuno yang telah digunakan toko

-

toko retailer

terkemuka di dunia. Hingga saat ini, metode tersebut masih digunakan karena

mampu m

emberikan

profit

yang lebih besar bahkan mencapai 2 kali lipat dari

harga modal awal.

Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menggunakan

keystone

pricing

, salah satunya adalah kamu harus memastikan jika produk yang dijual

memenuhi standar ku

alitas dan kelayakan. Kenapa? karena pelanggan tidak

akan mau membayar mahal apabila produk yang dijual merupakan produk yang

bisa ditemukan di tempat lain dengan harga lebih murah.

C.

Rangkuman

Dengan mengetahui pengertian BEP sebagai suatu titik atau keadaa

n dimana

perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita

kerugian. Kalian dapat mengetahui manfaat dari BEP itu sendiri, manfaat dari BEP

antara lain sebagai alat perencanaan dalam menghasilkan laba produksi, bahan

informasi

mengenai berbagai tingkat volume penjualan, alat dalam mengevaluasi

laporan laba dari sebuah usaha secara keseluruhan, alat pelaporan yang mudah dibaca

dan dimengerti.

Komponen Perhitungan Titik Impas (Break Even Point):

1.

Fixed Cost (Biaya Tetap)

biaya yang

tidak berubah meskipun volume produksi berubah.

2.

Variable Cost (Biaya Variabel)

biaya yang berubah

-

ubah sebanding dengan volume atau jumlah produk yang

dihasilkan.

3.

Selling Price

harga jual per unit barang yang telah diproduksi.

Strategi

-

strategi dalam

menentukan harga:

1.

Mark Up Pricing

2.

Margin Pricing

3.

Value Based Pricing

4.

MSRP (Manufacturer Suggested Retail Price)

5.

Keystone Pricing

D.

Penugasan Mandiri

Cobalah untuk

menentukan startegi penentuan harga untuk menentukan harga jual

produk kalian, gunakan metode

-

metode yang sudah dijelaskan diatas untuk dapat

membantu kalian

.

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

8

E.

Latihan Soal

1.

Deni mencoba menambahkan 15% kedalam harga bahan baku produk miliknya

sebelum menentukan harga produk yang akan dijualnya. Metode yang digunakan

oleh Deni adalah metode...

a.

Mark

Up Pricing

b.

Margin Pricing

c.

Value Based Pricing

d.

MSRP (Manufacturer Suggested Retail Price)

e.

Keystone Pricing

2.

Yang

bukan

merupakan manfaat dari BEP adalah

...

a.

Sebagai alat perencanaan dalam menghasilkan laba produksi

b.

Sebagai bahan informasi mengenai berbagai ti

ngkat volume penjualan serta

hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat

penjualan.

c.

Sebagai alat dalam mengevaluasi laporan laba dari sebuah usaha secara

keseluruhan

.

d.

Sebagai pemantik ide bisnis yang ingin dibangun.

e.

Sebagai alat pelapora

n yang mudah dibaca dan dimengerti.

3.

Biaya yang tidak berubah meskipun volume produksi berubah

disebut

...

a.

Fixed Cost

b.

Variable Cost

c.

Selling Pricing

d.

Mark Up

e.

Margin Pricing

4.

Hal yang dapat

memastikan bahwa

harga jual produk kita dapat kita patok dengan

harga

tinggi selain kualitas produk adalah

...

a.

Jumlah produk

b.

Pemasaran

c.

Popularitas

d.

Packaging

e.

Toko

5.

Metode dimana seorang usahawan/retailer melipat gandakan harga modal dari

produk yang akan dijual kepada pelanggan disebut dengan...

a.

Fixed Cost

b.

Keystone Pricing

c.

Selling Pricing

d.

Mark Up

e.

Margin Pricing

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

14

Pembahasan Latihan Soal

1.

A.

Mark Up Pricing

2.

D. Sebagai pemantik ide bisnis yang ingin dibangun.

3.

A.

Fixed Cost

4.

C.

Popularitas

5.

B.

Keystone Pricing

F.

Penilaian Diri

Jawablah pertanyaan

-

pertanyaan

berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!

No.

Pertanyaan

Jawaban

1

saya mampu

memelajari

kegiatan pembelajaran I dengan baik

Ya

Tidak

2

saya mampu

menjelaskan pengertian

Break Even Point

Ya

Tidak

3

saya mampu menjelaskan

komponen pendukung

Break Even

Point

Ya

Tidak

4

saya mampu menjelaskan

strategi dalam menentukan harga jual

Ya

Tidak

5

saya mampu

menyelesaikan

penugasan secara mandiri

Ya

Tidak

Bila ada jawaban

"Tidak",

maka segera lakukan review pembelajaran. Bila semua

jawaban

"Ya"

, maka Anda

dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

15

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Harga pas menuju titik impas

A.

Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran

2

ini diharapkan

kalian dapat

menghitung titik impas/

break even point

usaha kalian.

B.

Uraian Mater

i

Setelah mengetahui pengertian, manfaat BEP dan bagaimana strategi penentuan harga

produk kini saaatnya kalian untuk dapat menghitung

Break Even Point

usaha kalian.

Pada dasarnya terdapat dua jenis perhitungan BEP yaitu menghitung berapa unit yang

harus

dijual agar terjadi

Break Even Point

dan menghitung berapa Rupiah penjualan

yang perlu diterima agar terjadi BEP. Mari kita bahas perhitungannya.

Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi

Break Even

Point

ini dapat dihitung den

gan cara membagi total biaya tetap produksi

(Production

Fixed Cost)

dengan Harga Jual per Unit

(Sales Price per Unit)

dikurangi biaya Variabel

yang digunakan untuk menghasilkan produk

(Variable Cost)

. Berkut ini adalah

persamaan atau Rumus BEP tersebut:

BE

P (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi (Harga Jual per Unit

Biaya Variabel per

Unit)

Atau

BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi per unit

Rumus BEP untuk menghitung berapa Rupiah penjualan yang perlu diterima agar

terjadi

Break Even

Point

ini dapat dihitung dengan cara membagi total biaya tetap

produksi

(Production Fixed Cost)

dengan Harga Jual per

Unit (Sales Price per Unit)

dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk

(Variable Cost)

kemudian dikalikan dengan Harga per Unit lagi. Berkut ini adalah persamaan atau

Rumus BEP tersebut:

BEP (dalam Rupiah) = Biaya Te

tap Produksi / (Harga per Unit

Biaya Variabel per

Unit) x Harga per Unit

Atau

BEP (dal

am Unit) = Biaya Tetap Produksi/

Margin

Kontribusi per unit x Harga per

Unit

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

16

Keterangan :

BEP (dalam Unit):

Break Even Point dalam unit (Q)

BEP (dalam Rupiah):

Break Even Point dalam Rupiah (P)

Biaya Tetap (Fixed Cost): B

iaya yang jumlahnya tetap (baik sedang berproduksi atau

tidak)

Biaya Vari

a

bel (Variable Cost):

biaya yang jumlahnya meningkat sejalan peningkatan

jumlah produksi seperti bahan baku, bahan baku pembantu, listrik, bahan bakar, dan

lain

-

lain

Harga Jual per unit:

harga jual barang atau jasa perunit yang dihasilkan.

Biaya Variabel

pe

r unit:

total biaya variabel per Unit (TVC/Q)

Margin Kontribusi per unit:

harga jual per unit

biaya variable per unit (selisih)

Berikut ini adalah contoh kasus untuk meng

hitung BEP (Break Even Point) :

S

e

orang wirausaha

wan

yang memproduksi sebuah kerajinan berbentuk bangun ruang,

ingin mengetahui jumlah unit yang harus diproduksinya agar dapat mencapai

break

even point

(BEP) atau titik impasnya. Biaya Tetap

(Fixed Cost)

Produksinya adalah

sebesar Rp.

1juta

sedangkan biaya

variabelnya

(variable cost)

adalah sebesar Rp.

50

.

000

Harga jual per unitnya adalah sebesar Rp.

100ribu

. Berapakah unit yang harus

diproduksi agar dapat mencapai

Break Even Point

atau titik impasnya?

Diketahui :

Fixed Cost

(Biaya Tetap) Produksi : Rp. 100.

000,

-

Variable Cost

(Biaya Variabel) per Unit : Rp. 30.000,

-

Harga Jual per Unit : Rp. 50.000,

-

Penyelesaian 1 : menghitung BEP dalam Unit:

BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Jual per Unit

-

Biaya Variabel per

Unit)

BEP (dalam Unit) = 1.000.00

0 / (100.000

50.000)

BEP (dalam Unit) = 1.000.000 / 50.000

BEP (dalam Unit) = 20 unit

Jadi wirausahawan ini harus dapat memproduksi kerajinan sebanyak 5 unit untuk

mencapai

Break Even Point

atau titik impasnya.

Penyelesaian 2 : menghitung BEP dalam ben

tuk uang (Rupiah):

BEP (dalam Rupiah) =

(

Biaya Tetap Produksi / (Harga per Unit

Biaya Variabel per

Unit)

)

x Harga per Unit

BEP (dalam Rupiah) =

(1

.00

0.000 / (100.000

50.000) ) 1

00.000

BEP (dalam Rupiah) =

(1.000.000 / 50.000) 1

00.000

BEP (dalam Rupia

h) =

2.000.000

Jadi

wirausahawan tersebut

harus dapat mencapai penjualan sebanyak Rp.

2juta

untuk

men

dapat

kan

Break Even

Point

(tidak untung dan tidak rugi).

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

17

C.

Rangkuman

Dengan menggunakan perhitungan BEP yang tepat dan baik, kalian dapat dengan

mudah

melakukan evaluasi dan strategi dalam mengembangkan usaha kalian.

1.

BEP / Titik impas adalah titik keseimbangan penjualan dengan jumlah

produksi.

2.

Titik impas bisa menunjukkan mulai kapan usaha kamu memberi keuntungan

yang sesungguhnya.

3.

Pada saat garis total

revenue di atas garis total cost, semakin besar laba bersih

atau keuntungan investasi yang akan didapatkan.

4.

BEP dapat dihitung dengan dua cara yaitu BEP Penjualan dalam Unit dan BEP

rupiah.

5.

BEP dalam unit = FC/(P

-

VC)

6.

BEP dalam rupiah = FC/(1

-

VC/TR)

7.

Laba =

Total Penerimaan

Total Biaya

D.

P

enugasan Mandiri

Cobalah hitung BEP sebuah usaha kerajinan gelas batok kelapa dengan Biaya Tetap

(Fixed Cost)

Produksinya adalah sebesar Rp. 5juta sedangkan biaya variabelnya

(variable cost) adalah sebesar Rp. 400.000 dan Harga jual per unitnya adalah sebesar

Rp. 50ribu. Berapakah unit yang harus diproduksi agar dapat mencapai

Break Even

Point

atau titik impasnya

?

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

18

E.

Latihan Soal

1.

Break Even Point dalam unit dilambangkan dengan huruf

...

a.

P

b.

Q

c.

R

d.

S

e.

T

2.

Break Even Point dalam Rupiah dilambangkan dengan huruf ...

a.

P

b.

Q

c.

R

d.

S

e.

T

3.

Harga jual barang atau jasa perunit yang dihasilkan disebut

...

a.

Harga Jual per

unit

b.

Biaya Variabel per unit

c.

Margin Kontribusi per unit

d.

Biaya tetap

e.

Biaya variabel

4.

Seorang pengusaha mencoba

menghitung berapa Rupiah penjualan yang perlu

diterima agar terjadi BEP

, maka dia perlu menggunakan Rumus BEP

...

a.

BEP dalam bentuk Unit

b.

BEP dalam

bentuk Rupiah

c.

BEP dalam bentuk kualitas

d.

BEP dalam bentuk Jumlah

e.

BEP dalam bentuk

pemasaran

5.

Harga jual per unit

biaya variable per unit (selisih)

disebut

...

a.

Harga Jual per unit

b.

Biaya Variabel per unit

c.

Margin Kontribusi per unit

d.

Biaya tetap

e.

Biaya variabel

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

19

Pembahasan Latihan Soal

1.

B.

Q

2.

A.

P

3.

A.

Harga jual per unit

4.

B.

BEP dalam bentuk Rupiah

5.

C. Margin Kontribusi per unit

F.

Penilaian Diri

Jawablah pertanyaan

-

pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!

No.

Pertanyaan

Jawaban

1

saya mampu

memelajari

kegiatan pembelajaran

2

dengan baik

Ya

Tidak

2

saya mampu me

mahami

rumus perhitungan BEP

Ya

Tidak

3

saya mampu

mengidentifikasi komponen untuk menghitung BEP

Ya

Tidak

4

saya mampu

menghitung BEP pada contoh penugasan

Ya

Tidak

5

saya mampu

menyelesaikan

penugasan secara mandiri

Ya

Tidak

Bila ada jawaban

"Tidak",

maka segera lakukan review pembelajaran. Bila semua

jawaban

"Ya"

, maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

20

E

VALUASI

Jawablah pertanyaan

-

pertanyaan berikut

dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban

yang benar!

1.

BEP (Break Even Point) memiliki arti

...

a.

Titik Impas Produksi

b.

Titik

Estimasi Produksi

c.

Titik Pendapatan

d.

Titik Pengeluaran

e.

Titik Beban

2.

Komponen penghitungan dasar BEP dimana komponen ini merupakan biaya per unit

yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksi

nya disebut...

a.

Selling price

b.

Fixed Cost

c.

Variabel Cost

d.

Total Revenue

e.

Laba

3.

Berikut ini adalah manfaat dari perhitungan BEP, kecuali...

a.

mengganti system laporan dengan grafik yang mudah dipahami

b.

memberikan

informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan

c.

alat perencanaan untuk menghasilkan laba

d.

mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan

e.

menentukan harga jual

4.

Biaya penyusutan alat termasuk jenis biaya...

...

a.

Tetap

b.

Variabel

c.

Administrasi

d.

Pemasaran

e.

Produksi

5.

Hal

-

hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan harga jual suatu produk,

kecuali

...

a.

Biaya

b.

Pesaing

c.

Pelanggan

d.

Kemasan

e.

Kemanfaatan untuk usaha

6.

Tahap

Yang termasuk biaya variabel adalah

...

a.

Biaya tenaga kerja

b.

Biaya listrik

c.

Biaya bahan baku

d.

Investasi alat

e.

Biaya sewa gedung

7.

Seorang

pengusaha mencoba menghitung berapa Unit penjualan yang perlu diterima

agar terjadi BEP, maka dia perlu menggunakan Rumus BEP...

a.

BEP dalam bentuk Unit

b.

BEP dalam bentuk Rupiah

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

18

c.

BEP dalam bentuk kualitas

d.

BEP dalam bentuk Jumlah

e.

BEP dal

am bentuk pemasaran

8.

Sebuah restoran memproduksi 50 buah hiasan bamboo untuk satu kali proses

produksi. Hiasan dijual dengan harga Rp. 20.000,

-

/buah. Biaya variabel perbungkus

hiasan adalah Rp. 10.000,

-

, biaya tetapnya Rp 150.000,

-

. BEP dalam rupiah dari data

tersebut adalah...

...

a.

Rp. 200.000;

b.

Rp. 250.000;

c.

R

p. 3

00.000;

d.

Rp. 350.000;

e.

Rp. 400.000

9.

Dalam grafik BEP saat garis total

revenue

di atas garis

total cost

,

maka perusahaan

mengalami

...

a.

Rugi

b.

Laba

c.

Titik impas

d.

Kebangkrutan

e.

Keseimbangan

10.

BEP dapat dihitung dengan ... cara.

a.

Satu cara

b.

Dua cara

c.

Tiga cara

d.

Empat cara

e.

Lima cara

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

18

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN EVALUASI

1.

B. Titik impas produksi

BEP dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam

operasinya tidak memperoleh

keuntungan dan tidak menderita kerugian/titik impas

produksi

.

2.

C

.

Variable Cost

Komponen penghitungan dasar BEP yaitu

Fix Cost, Variable Cost, Selling Price

.

3.

E

.

menentukan harga jual

Manfaat BEP adalah:

a.

Alat perencanaan untuk menghasilkan laba

b.

Memberikan

informasi mengenai berbagai tingkat volum penjualan, serta

hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan

yang bersangkutan.

c.

Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan

d.

Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik

yang mudah dibaca dan

dimengerti

.

4.

A.

Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun volume produksi berubah.

5.

D

.

Investasi Alat

Hal yang perlu diperhatikan sebelum menentukan harga jual diantaranya adalah faktor

pelanggan, pesaing, biaya, dan

juga kemanfaatan untuk usaha.

6.

C

.

Biaya Bahan Baku

Biaya variable adalah biaya yang berubah

-

ubah sebanding dengan volume atau

jumlah produk yang dihasilkan.

.

7.

A

.

BEP dalam bentuk Unit

Menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi

Break Even Point

8.

C

.

Rp.

300.000

BEP (dalam Rupiah) = (Biaya Tetap Produksi / (Harga per Unit

Biaya Variabel per

Unit) ) x Harga per Unit

BEP=150.000/(20.000

-

10.000)20.000

BEP=Rp. 300.000

9.

B

.

Laba

Pada saat garis total revenue di atas garis total cost maka perusahaan

mengalami laba

.

10.

B

.

Dua cara

Dasarnya terdapat dua jenis perhitungan BEP yaitu menghitung berapa unit yang

harus dijual agar terjadi Break Even Point dan menghitung berapa Rupiah penjualan

yang perlu diterima agar terjadi BEP

Modul PKWU Kerajinan Kelas XI KD 3.8

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

19

DAFTAR PUSTAKA

Iswardhani, Putri. 2017.

Prakarya dan Kewirausahaan untuk SMA Kelas XI

. Jakarta: Quadra

Setyowati, RR Indah, dkk. 2017.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI

Semester 1, Edisi Revisi

. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kho, Budi.

February 24,2019."Pengertian BEP (Break Even Point) dan Cara

Menghitung BEP", https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian

-

bep

-

break

-

even

-

point

-

dan

-

cara

-

menghitung

-

bep/, diakses pada tanggal 3 September 2020

pukul 14.10 WIB

Kho, Budi.May 12,2019."Pengerti

an Biaya Tetap (Fixed Cost) dan Contohnya",

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian

-

biaya

-

tetap

-

fixed

-

cost

-

contoh

-

biaya

-

tetap/, diakses pada tanggal 3 September 2020 pukul 14.23 WIB

Andriawan, Fery.Maret 5,2019."Bagaimana Cara Menentukan Harga Jual P

roduk

Agar Tidak Rugi?",https://www.paper.id/blog/tips

-

dan

-

nasihat

-

umkm/cara

-

menentukan

-

harga

-

jual

-

produk/, diakses pada tanggal 3 September 2020 pukul

14.30 WIB